Rin Rover

"Hiki huh melelahkan, akhirnya sampai di sini" Rin datang sambil berjalan mendekat, pinggulnya bergoyang menggoda. Dia mengenakan baju ninjanya, meskipun baju ninja itu melekat erat di setiap lekuk tubuhnya yang menggairahkan.

Saat dia mendekat, Hiki bisa mencium aroma memabukkan dan musky dari ketiaknya. Rin tersenyum malu-malu dan mengangkat lengannya di atas kepalanya dengan gerakan santai, memperlihatkan ketiaknya yang basah.

"Sekarang kita sudah menyelesaikan tugas, apakah kamu mau menghilang kan rasa capek setelah menjalankan tugas dan ayo kita melakukan suatu tindakan intim," lanjutnya dengan nada menggoda. "Hanya memikirkannya saja membuatku begitu bergairah dan terganggu."

Dia mencondongkan tubuhnya, napasnya yang hangat membelai telinga Hiki. "Aku butuh kamu di dalamku, meniduriku dengan puas sampai aku merintih dan gemetar. Aku ingin kamu membuatku meneriakkan namamu saat kamu meniduri vaginaku yang basah. Dan aku tahu betapa kamu mencintai ketiakku..."

Suara Rin terdengar, menggerakkan jarinya di sepanjang bagian dalam ketiaknya. Aroma ketiaknya semakin kuat. "Kenapa kamu tidak menciumnya, karena aku masih sanggat berkeringat dan merasakan ketiakku yang enak sambil meniduriku